Author: admin

Cerita Anak Pantai dari NTB yang Kini Jadi Peneliti di Polandia

Jakarta – yayasan nurul huda islami kranggan — Ungkapan ‘hasil tidak akan menghianati proses’ tampaknya benar-benar terjadi dalam kehidupan seorang Lalu Ary Kurniawan Hardi. Pria kelahiran Mataram, 22 Mei 1998 ini jalani proses yang luar biasa hingga bisa mendapat gelar ‘Best Student’ untuk program magister di Nicolaus Copernicus University, Torun, Polandia.
Gelar itu bukanlah yang pertama bagi pria yang akrab dipanggil Ary ini. Sebelumnya ia meraih predikat sebagai wisudawan terbaik FISIP Universitas Airlangga (Unair) dengan IPK 3,98.

Meski begitu, tak banyak yang tahu perjuangan sosok berusia 25 tahun ini. Begini kisahnya.

Anak Pantai dan Dukungan Orang Tua

Berbicara tentang kehidupannya, putra kebanggaan Nusa Tenggara Barat (NTB) ini menyinggung tentang masa kecil. Ia berasal dari Lombok, NTB tepatnya Kabupaten Lombok Barat.

Ary kecil tumbuh dari keluarga yang biasa-biasa saja. Ibunya pedagang kecil dan sang ayah dahulu seorang pengangguran.

“Orang tua saya bukan pejabat atau orang yang punya privilese. Ibu saya dulu pedagang dan ayah seorang pengangguran. Beliau baru bekerja pada tahun 2004 saat saya menginjak bangku kelas 1 atau kelas 2 SD. Jadi bisa dibilang kami datang dari keluarga yang menengah ke bawah dalam tanda kutip” ucap Ary Kurniawan Hardi Rabu (26/7/2023) ditulis Senin (14/8/2023).

Masa kecil Ary erat kaitannya dengan pantai sehingga ia punya asosiasi yang kuat dengan pemandangan laut, sawah, dan pemandangan alam. Tidak seperti anak lain yang mengembangkan bakat dan minat sejak kecil ia lebih sering menghabiskan diri dengan bermain di pantai.

Tentang peran orang tua dalam pengembangan dirinya, Ary dengan mantap menjawab sangat besar. Bahkan dalam keadaan terpuruk secara ekonomi sekalipun, orang tuanya selalu mengusahakan yang terbaik demi pendidikan putra mereka.

Sejak SD Ary selalu masuk sekolah dengan reputasi yang paling unggul di Kota Mataram. Ia merupakan alumnus dari SDN 7 Mataram, SMPN 2 Mataram, dan SMAN 5 Mataram.

Di matanya, orang tua adalah suporter utama dalam hidup. Jadi, ia sangat menghargai peran kedua orang tuanya terlepas dari situasi keluarga pada saat itu.

“Bisa dibilang dari SD, SMP, SMA sekalipun orang tua saya keterbatasan, beliau siap melakukan apapun supaya saya masuk ke institusi pendidikan paling baik, paling bagus, di mana saya bisa mengembangkan diri saya,”

“Ibaratnya orang tua berkata ‘oke, makan mungkin bisa kita tunda, tapi sekolah kamu harus jalan,” tambahnya.

Gagal Masuk FK-Pindah Kuliah

Selepas lulus SMA, kehidupan yang sesungguhnya mulai dirasakan Ary. Awalnya, ia sangat menginginkan kuliah di program studi kedokteran.

Sejak SMA ia sudah mempersiapkan hal itu dari prestasi yang baik bahkan 6 tertinggi di sekolahnya, mendalami bidang-bidang biologi, hingga ikut organisasi PMR dan dokter muda. Namun usaha tersebut ternyata belum berhasil, Ary ditolak sekolah kedokteran yang diimpikannya.

Momen ini tak bisa dilupakannya dengan mudah karena menurutnya ini kejadian paling kelam dalam hidup seorang Lalu Ary Kurniawan Hardi. Karena hal tersebut, ia mengurung diri selama 3 bulan hingga sakit secara fisik.

“Dalam perjalanan selama 3 tahun saya bersekolah itu saya bener-bener fokus pengen banget jadi dokter. Tapi ternyata saya gagal walaupun sudah mengumpulkan portofolio yang sudah cukup mumpuni untuk masuk kesana. Mental saya drop, saya mengurung diri, enggan makan, dan akhirnya sakit,” beber Ary.

Di titik terendah itu, hanya orang tua yang membuatnya bangkit lagi. Momen itu juga yang membuatnya terus maju dan tak mau kalah dari kehidupan.

“Satu hal yang orang tua saya ungkapkan kepada saya bahwa segagal-gagalnya apapun kamu, kamu tetap anak saya dan saya tidak pernah melihat kamu sebagai kegagalan. Di mata kami kamu tetap anak yang paling membanggakan” ujar Ary mengulang kata-kata orang tuanya dengan emosional.

Setelah gagal di prodi kedokteran, Ary memilih bidang electrical engineering sebagai tujuan barunya. Pada tahun 2016, usahanya berhasil dan lolos seleksi di prodi Teknik Elektro di suatu kampus yang tak bisa ia sebutkan.

Dengan ketekunan yang dimilikinya, ia tidak memiliki masalah dalam belajar. Pemilik belasan gelar debat nasional ini mengaku kalau dirinya sangat suka tantangan, sehingga suka mempelajari banyak hal.

Namun titik terendah dalam hidup Ary kembali hadir. Ia menjelaskan selama satu atau dua semester selama perkuliahan mendapat bullying dan perlakukan yang tidak enak meski pencapaiannya sangat baik di prodi tersebut.

Ary menegaskan hal ini tidak berlaku untuk Teknik Elektro secara umum melainkan khusus kampus yang pernah disinggahinya saja. Dengan demikian pada tahun 2017 ia memutuskan untuk keluar dan memulai semua dari awal lagi.

Singkat cerita, kehidupan baru dimulai lagi di Universitas Airlangga (Unair). Ary menyatakan kuliah di Unair tidak segampang yang terlihat dengan penggambaran prestasinya yang luar biasa.

Usut punya usut, peringkat tiga Mahasiswa Berprestasi Unair tahun 2019 ini sempat ingin kembali keluar dari kampus Garuda Mukti itu dan mencoba peruntungan beasiswa untuk berkuliah di Turki. Keberuntungan nampaknya ada di tangannya, ia berhasil lolos dan siap berangkat ke Turki.

“Tetapi ada masalah di mana saat itu saya tidak bisa berangkat karena visa. Jadi ini adalah titik terendah saya yang ketiga. Tapi, di sana orang tua kembali lagi memberikan support yang sama,” jelasnya.

Karena kegagalan beruntun yang dirasakannya, Ary memutuskan untuk tidak menyerah dan memberikan peluang kepada diri sendiri bertemu dengan kegagalan. Dengan begitu melalui prodi Ilmu Politik Unair, ia berniat untuk dapat IPK 4 sampai ia lulus.

Sejak saat itu, ia mulai mempelajari berbagai hal dari berbagai sumber dan menciptakan satu per satu prestasi. Usahanya menghasilkan buah manis dengan menjadi awardee Beasiswa Unggulan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

“Saya lulus 3,5 tahun dari Unair tanpa mengeluarkan uang sepeser pun karena beasiswa. Kemudian mendapat kesempatan exchange ke Korea selama satu bulan, memenangkan lebih dari 12 title lomba debat nasional, ikut konferensi. Berbagai prestasi itu datang setelah hampir 2 tahun struggle dan jatuh,” tambahnya.

Meski begitu, Ary menyatakan kesimpulan dari cerita perjuangan ini adalah ia bisa bertahan karena orang tua dan kepercayaan yang diberikan kepadanya.

Kuliah S2 Pakai Banyak Beasiswa

Lulus dari Universitas Airlangga dengan gelar wisudawan terbaik, IPK 3,98 dalam waktu 3 tahun 5 bulan 19 hari di bulan Maret 2021, Ary mencoba mendaftar banyak beasiswa. Awalnya ia melamar 5 kampus di Inggris Raya, tiga memberikan jawaban penerimaan.

Ketiga kampus tersebut adalah University of Birmingham, University of Leeds, dan University of Sheffield di Inggris Raya. Namun saat itu ia hanya baru mendapatkan Letter of Acceptance(LoA) tanpa beasiswa.

Niat awalnya, Ary ingin menggunakan LoA untuk mendaftar beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Namun, ada halangan terkait waktu.

Di saat yang sama, kabar baik datang dari Australia Award Scholarship skema pendanaan yang sangat ia inginkan. Ary menjadi salah satu dari dua orang yang lolos dalam penerimaan beasiswa itu.

Terlebih, karena salah satu impiannya adalah melanjutkan studi S2 ke University of New South Wales (UNSW) namun akhirnya ia memilih untuk merelakan. Alasannya karena mendapatkan pengumuman beasiswa Nusa Tenggara Barat (NTB) terlebuh dahulu dengan tujuan studi Polandia di bulan September 2021.

“Setelah saya istikharah, minta pendapat orang tua, minta pendapat teman. Oke, this is the way, saya ambil Polandia. Dan semua orang kaget seperti saat saya pindah ke electrical engineering,” ungkap Ary sambil tersenyum.

Meski tujuannya bukan negara bergengsi, Ary mengaku setelah sampai ia memiliki peluang yang sangat banyak. Peluang itu bahkan mungkin tak didapatnya bila ia kala itu mengambil kampus di Inggris.

Selama studi S2, ada lebih dari tiga beasiswa didapatkannya yakni Beasiswa NTB, Beasiswa Rektor karena pencapaiannya sebagai mahasiswa terbaik dengan IPK 5.00 dari skala 5.00 (UMK’s Rector Scholarship for Outstanding Student) dan beasiswa untuk penelitiannya (Polish National Science Center SONATA 17 Grants dan Grants for NCU Students Research Scholarship).

Beasiswa NTB tidak mewajibkan penerimanya untuk pulang ke Indonesia. Dengan demikian setelah lulus, Ary ingin berkarir di bidang international affairs.

Ia ingin bekerja untuk sebuah lembaga bukan pemerintah. Bukan karena tidak sayang akan negara namun karena pemerintah NTB memberikan dorongan untuk itu.

Pemerintah daerah NTB berkeyakinan program beasiswa bisa membuat provinsi tersebut besar karena masyarakat bisa meniti karier di kancah internasional. Bila sukses, lembaga internasional yang memiliki masyarakat NTB di dalam nya bisa menyediakan ruang bagi NTB untuk bisa lebih maju.

Ary akan segera melakukan sidang akhir studi di Polandia tanggal 31 Agustus 2023 mendatang. Ia berencana akan pulang ke Indonesia dan kemudian kembali ke Polandia lagi untuk menyelesaikan pekerjaan.

Karena kini Ary tengah bekerja sebagai sebagai asisten peneliti di Instytut Studiów Politycznych Polskiej Akademii Nauk di bawah skema pendanaan badań sains nasional Polandia. Setelah selesai di Januari 2024, Ary akan memulai pendaftaran untuk gelar S3 nya atau PhD.

Lolos Kedokteran UI di Usia 15 Tahun, Inilah Dyah Ayu Ardhana

Jakarta – pantiasuhan-hidayah — Dyah Ayu Ardhana Reswari diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) melalui jalur Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT). Usianya baru 15 tahun.
Dyah menuturkan, ia semula juga ikut jalur masuk perguruan tinggi negeri Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Kendati tidak lolos di seleksi ini, alumnus SMAN 1 Cileungsi, Bogor ini tak putus asa. Ia kembali mencoba SNBT untuk bisa melanjutkan pendidikan tinggi di Fakultas Kedokteran UI.

“Saya sering mengerjakan latihan soal, mengikuti tryout, dan me-review hasil ujian,” kisah Dyah tentang perjuangannya lolos SNBT, dikutip dari keterangan resminya, Senin (10/7/2023).

“Review inilah yang paling penting. Karena dengan melihat letak kesalahan saat latihan atau tryout, saya bisa mempelajari lagi materi yang kurang dimengerti,” jelasnya.

Suka Kedokteran UI dari Sejarah STOVIA

Menjadi dokter bagi Dyah adalah cita-cita sejak kecil. Sementara itu, pilihannya untuk mendaftar Fakultas Kedokteran UI bermula di bangku sekolah.

Dyah menuturkan, ia mulai tertarik pada FKUI saat belajar sejarah tentang fakultas ini semasa SD. Ia ingat, saat itu gurunya bercerita tentang The School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA). Sekolah kedokteran di Batavia ini kelak menjadi cikal bakal FKUI.

Mengenal sejarah sekolah kedokteran pertama dan tertua di Indonesia itu, Dyah lalu mencari tahu lebih lanjut tentang Fakultas Kdokteran UI pada FKUI lewat keluarga dan sekitarnya, hingga siaran di TV.

Riset Perkuliahan di UI & Pandangan Skeptis Orang

Dyah pun mulai meriset gambaran perkuliahan di UI melalui testimoni orang-orang di media sosial. Informasi dari mahasiswa UI yang menggelar Expo Campus di sekolah juga ia jadikan bahan pertimbangan.

Menurutnya, reputasi FKUI dengan lulusan dan fasilitas berkualitas, serta riset lengkap, jadi salah satu faktor pendorong ia memilih berkuliah di fakultas ini. Di sisi lain, Dyah mendapati sejumlah orang menilai pilihannya tidak realistis. Nilai try out SNBT-nya pun dirasa masih kurang.

“Dulu, banyak yang bilang impian saya untuk masuk FKUI terlalu idealis dan tidak realistis. Namun, Alhamdulilah, berkat dukungan orang tua dan teman-teman, saya memberanikan diri untuk memilih FKUI di SNBT,” tuturnya.

“Walaupun nilai tryout masih kurang, saya tetap berusaha, dan saya pun berhasil. Jadi, tidak ada yang tidak mungkin kalau kita berusaha dan yakin!” sambungnya.

Masuk UI di Usia 15 Tahun

Gadis yang diterima di FKUI di usia 15 tahun ini rupanya masuk SD sejak usia 4 tahun 10 bulan. Ia juga mengikuti program kelas akselerasi di jenjang SMP, sehingga rampung sekolah dalam 2 tahun.

Kendati ikut program akselerasi, Dyah tercatat juga aktif di kegiatan nonakademik. Beberapa di antaranya yaitu sebagai Sekretaris 1 MPK SMAN 1 Cileungsi, Ketua Umum Komunitas MPK Kabupaten Bogor, dan Sekretaris Komisi Kaderisasi Forum MPK Jawa Barat.

Berdasarkan catatan UI, Dyah juga ikut ekstrakurikuler band musik, rohani Islam (rohis)-musik, rohis Japanese Club, dan English Club. Dyah juga sempat menjuarai Lomba Spelling Bee Cendana English Competition dan lolos sebagai Duta Hukum-HAM Jawa Barat.

Baginya, pengalaman organisasi dan kompetisi membantu pengembangan skill dan kerja sama tim. Lewat keduanya, ia juga belajar berinteraksi dengan orang banyak, mengembangkan relasi, dan membuat keputusan.

Dyah berharap, kesempatan mengembangkan diri dan berkontribusi untuk lebih banyak orang juga bisa dijalaninya semasa kuliah nanti.

“Saya ingin menyeimbangkan antara kegiatan akademik dan nonakademik, serta mengembangkan minat dan relasi dengan bergabung di organisasi/UKM di UI,” katanya.

“Saya berharap FKUI dapat menjadi wadah untuk menimba ilmu dan membantu saya mewujudkan cita-cita sebagai dokter yang mampu mengimplementasikan ilmu demi kemajuan sektor kesehatan di Indonesia,” pungkasnya.

3 Tips Lolos Beasiswa ke Harvard dari Alumnus Unair

Jakarta – https://www.pantiasuhan-hidayah.org/ — Alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Farizal Rizky Muharam berhasil lolos ke Harvard Medical School, Harvard University. Calon mahasiswa baru program itu membagikan tips lolos beasiswa ke Harvard.
Motivasi Raizal datang dari kesenjangan dan kebijakan yang tengah dihadapi dunia kesehatan. Hal ini memunculkan semangat padanya untuk melihat kesehatan secara luas.

Calon mahasiswa baru prodi Master Global Health Delivery itu membagikan tipsnya untuk lolos ke universitas top dunia dengan beasiswa.

3 Tips Lolos Beasiswa ke Harvard University

Tentukan Tujuan

Tujuan ini menurut Farizal adalah hal yang penting untuk menentukan langkah selanjutnya.

“Harus paham tujuan yang mau kita capai dan apa dampaknya saat pulang ke Indonesia nanti. Kalau alasan kita kuat maka semua prosesnya akan mengikuti,” katanya dalam situs Unair dikutip Minggu (25/6/2023).

Bangun Rekam Jejak yang Baik

Langkah kedua adalah membangun rekam jejak yang baik. Rekam jejak yang baik akan terlihat pada daftar riwayat hidup.

Saat menyusun daftar riwayat hidup, Farizal menyarankan untuk fokus pada bidang yang ingin dipelajari di kampus Farizal sendiri berfokus pada kebijakan kesehatan.

“Jadi yang saya tonjolkan adalah pengalaman organisasi, relawan, hingga internship. Saya juga memasukkan pengalaman penelitian terkait dengan kebijakan publik,” jelasnya.

Ia juga menambahkan untuk jangan malu berdiskusi dengan dosen dan membina hubungan baik dengan mereka. Sebab salah satu persyaratan yang harus calon mahasiswa Harvard University penuhi adalah adanya surat rekomendasi. Surat ini bisa diterbitkan oleh instansi tempat kerja atau dosen saat kuliah.

“Saat berhubungan sama dosen-dosen, saya banyak berdiskusi dengan mereka dan membina hubungan baik. Jadi jika meminta rekomendasi nantinya lebih mudah dan tidak bingung,” tambahnya.

Kemampuan Bahasa Inggris

Hal tak kalah penting adalah kemampuan bahasa Inggris. Memiliki beragam komponen, Farizal mengatakan tingkat kesulitan setiap orang akan berbeda.

Farizal mengungkapkan bahwa ia sempat kesulitan pada komponen writing dan speaking. Namun hal ini tak jadi kendala karena lingkungannya mendukung untuk belajar.

“Kalau dari writing saya coba untuk menulis paper. Kalau speaking, latihan bersama teman-teman melatih kemampuan bicara sekaligus diskusi,” ungkapnya.

Penerima beasiswa LPDP tersebut berpesan untuk terus bermimpi setinggi mungkin. Ia optimis bahwa kemampuan masyarakat Indonesia tidak kalah dengan negara lain.

“Anak Indonesia itu nggak kalah sama orang dari negara lain. Kalau kita bermimpi maka carilah jalan. Jangan lupa berdoa dan minta restu orang tua,” pungkasnya.

Mahasiswa Sering Mengalami Homesick saat Kuliah? Begini Cara Mengatasinya

Jakarta – Merantau pada saat kuliah menjadi hal yang lumrah bagi sebagian orang. Terlebih saat menginjak usia dewasa, kita dituntut untuk mandiri dan dapat beradaptasi seorang diri. Namun, kerap kali perasaan rindu akan rumah atau homesick muncul.
Biasanya, orang yang homesick saat kuliah di luar kota akan pulang untuk menuntaskan rasa kangen. Tapi, bagi mahasiswa yang berada sangat jauh, seperti berbeda pulau, akan sulit untuk pulang karena pertimbangan keuangan dan waktu.

Nah, bagi mahasiswa yang kerap merasakan homesick saat kuliah, berikut ini cara mengatasinya dikutip dari laman go here for info Times Higher Education.

Cara Mengatasi Homesick Saat Kuliah:

Menyibukkan Diri

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengalihkan pikiran akan rasa kangen rumah adalah dengan menyibukkan diri.

Oleh sebab itu, penting bagi mahasiswa untuk menghadiri pertemuan organisasi, menghadiri semua kelas kuliah tambahan, atau sekadar bersantai dengan teman.

Diketahui, mengatur kegiatan sosial akan memberi sesuatu untuk dinantikan dan akan membantu mahasiswa untuk membangun relasi saat kuliah.

Bahkan beberapa kampus akan mengadakan berbagai acara dan pertemuan sosial secara teratur untuk membantu kita beradaptasi dengan kehidupan kuliah.

Membawa Barang Kesukaan

Saat akan pergi untuk menempuh pendidikan lebih lanjut dan jauh dari rumah, kita bisa membawa barang-barang kesukaan, seperti sprei favorit, foto keluarga dan teman, serta barang-barang kecil lainnya.

Pasalnya, dengan membawa barang-barang kesukaan, kita dapat mengubah kamar di perantauan menjadi terasa seperti rumah dan membuat nyaman.

Menghubungi Rumah

Memutus kontak dan tidak menelepon ke rumah sama sekali, justru akan membuat kerinduan akan rumah menjadi lebih besar.

Pada awalnya, kita dapat melakukan komunikasi dengan frekuensi yang cukup sering. Namun, frekuensi tersebut akan berkurang jika kita semakin sibuk dengan studi dan kegiatan sosial.

Selain itu, sebaiknya kita juga menjadwalkan kunjungan ke rumah, tetapi tidak terlalu sering. Pasalnya, jika kita terlalu sering kembali ke rumah maka akan melewatkan kegiatan sosial di kampus dan kesempatan untuk menemukan teman baru.

Bicara dengan Orang Lain

Jika kalian merasa kerinduan akan rumah sudah mencapai titik yang tidak bisa diatasi, maka kalian harus mencoba berbicara dengan orang lain.

Terlebih ketika kalian telah memiliki kondisi kesehatan mental, seperti kecemasan atau depresi, rindu rumah dapat memicu kondisi tersebut.

Sebagian besar perguruan tinggi memiliki layanan konseling yang dapat dijadikan tempat untuk memperoleh saran dan dukungan untuk menghadapi perasaan kita. Berbicara dengan orang lain juga dapat membantu perasaan dan kondisi mental kita tetap terkendali.

Memperhatikan Kesehatan

Kesehatan mental memiliki kaitan yang erat dengan kesehatan fisik kita. Oleh sebab itu, kita harus menjaga kesehatan fisik kita dengan tidur yang cukup, makan dengan sehat, dan berolahraga.

Melakukan hal yang tampak sederhana itu ternyata juga dapat membantu kita untuk mempertahankan kesehatan mental kita.

Beri Waktu untuk Diri Sendiri

Tidak semua mahasiswa dapat beradaptasi dengan cepat pada kehidupan kampus. Oleh sebab itu, kita harus memberikan waktu bagi diri kita untuk beradaptasi dan tidak memaksakan diri untuk cepat beradaptasi dengan kehidupan kampus.

Selain itu, rindu rumah juga perasaan yang normal untuk dimiliki meskipun telah lama berada di perantauan dan tidak mengalami perasaan ini sebelumnya. Sebaiknya mahasiswa tidak terlalu keras pada diri sendiri jika kalian mengalami rindu rumah.

Mahasiswa RI di Stanford-Berkeley AS Bikin Startup AI Belajar Bahasa Inggris

Jakarta – Davyn Sudirdjo dan Jason Sudirdjo adalah dua bersaudara yang berhasil menciptakan platform berbasis artificial intelligence (AI) di bidang pendidikan. Platform ini bisa membantu banyak pelajar di Indonesia untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris.
“MASA AI adalah perusahaan (startup) teknologi berbasis artificial intelligence. Kami punya 2 business unit: flagship product dan custom AI Solutions,” ucap Davyn Sudirdjo selaku Co-founder MASA AI kepada https://www.pantiasuhan-hidayah.org/, Jumat (23/6/2023).

Ingin Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia

Davyn mengaku, penciptaan platform AI ini dilandaskan pada keinginannya yang ingin berperan dalam meningkatkan sumber daya manusia di Indonesia. Salah satu caranya adalah dengan menyediakan pembelajaran bahasa Inggris berbasis teknologi AI.

“Supaya Indonesia bisa menjadi negara yang lebih maju, kualitas sumber daya manusia perlu ditingkatkan. Ability untuk berbahasa Inggris sangat diperlukan untuk bisa meng-acquire skills tersebut,” terang lulusan Anglo-Chinese School (ACS) Jakarta ini.

Alasan Davyn ini diperkuat dengan fakta bahwa kemampuan bahasa Inggris rakyat Indonesia masih jauh di belakang negara-negara lain, termasuk berbagai negara di Asia Tenggara. Terlebih, ia juga menekankan bahwa MASA AI bisa muncul karena kurangnya guru berkualitas dan biaya les bahasa Inggris yang mahal.

“Alasannya pertama, kekurangan guru yang berkualitas. Kemudian, biaya les atau bimbel yang terlalu mahal,” kata Davyn.

Dengan platform yang ia ciptakan bersama adiknya, Jason Sudirdjo, ia ingin membantu guru sekolah dan guru bimbel di Indonesia untuk memonitor perkembangan dari murid mereka. Hal ini supaya setiap sesi les atau pembelajaran itu seoptimal mungkin bagi para murid.

Tidak Berniat Gantikan Guru, tapi Beri Jam Belajar Efektif

Dalam membangun platform ini, Davyn mengatakan menemui beberapa tantangan. Salah satunya tantangan untuk mengenalkan pada murid saat ini. Sebab, murid-murid saat ini telah mengalami transisi beberapa kali dari kelas offline ke online, setelah nyaman di online, harus kembali ke offline lagi.

“Untuk melakukan transisi dari kelas offline ke zoom saja sudah merupakan suatu tantangan, apalagi setelah pandemi berakhir, banyak murid yang kembali ke kelas offline,” ujar Davyn.

“Maka itu, angle yang kami ambil itu berbeda. Kami merasa bahwa kelas dengan seorang guru itu sangat berharga, dan kami tidak mau menggantikan guru. Kami ingin membantu guru me-monitor progress murid mereka (murid), memudahkan guru membuat soal belajar dan lesson plan,” jelasnya lebih lanjut.

Dengan aplikasi buatannya, Davyn mengatakan, murid bisa latihan kapanpun. Terlebih dengan adanya bantuan Jennie Bot, sehingga jam kelas bisa dipakai lebih efektif oleh murid untuk belajar, bukan latihan.

“Saya percaya bahwa ada banyak sekali potential application of AI untuk pendidikan. Saya merasa bahwa dalam beberapa tahun mendatang, AI sudah akan diintegrasikan lebih dalam di sistem pendidikan, mau itu dalam konteks produk yang kami buat, atau fungsi lain seperti learning management system,” tambah Davyn.

Membantu Anak-anak Indonesia Mencapai Level Internasional

Dengan berbagai versi yang akan terus ditingkatkan, Davyn berharap bisa membantu meningkatkan SDM anak-anak di Indonesia. Terutama soal kefasihan bahasa Inggris.

“Saya ingin anak-anak Indonesia bisa menerima pendidikan dari figur-figur akademik dan non-akademik terkemuka dunia, yang mana nantinya memerlukan kefasihan bahasa inggris supaya anak-anak bisa mengerti,” paparnya.

Davyn percaya bahwa ke depan bukan hanya akan lebih banyak anak-anak bangsa yang menimba ilmu di luar negeri, tetapi kualitas edukasi di tanah air juga akan meningkat secara eksponensial.

“Saya dan tim MASA AI hanya berharap untuk bisa membantu mempercepat proses Indonesia untuk mencapai level tersebut melalui teknologi terkini,” tutur mahasiswa yang mengambil gelar Master of Science di Stanford University, Amerika Serikat.

Davyn menjelaskan bahwa aplikasi pintar buatannya yang menggunakan AI membantu murid-murid belajar, seperti membantu belajar TOEFL, termasuk soal-soal beserta jawabannya, memprediksi nilai ujian TOEFL, menganalisa kekuatan dan kelemahan si murid hingga mendesain rencana belajar yang disesuaikan dengan kemampuan murid.

Beasiswa CIMB Niaga 2023 Dibuka buat Mahasiswa, Cek Syaratnya di Sini

Jakarta – klik disini — Beasiswa CIMB Niaga 2023 dibuka untuk mahasiswa S1 dan sederajat sampai 5 September 2023. Jika terpilih sebagai penerima beasiswa ini, teman-teman berkesempatan mengikuti seleksi karyawan CIMB Niaga.


Komponen Beasiswa CIMB Niaga 2023-2025 terdiri dari biaya kuliah dan atau operasional pendidikan selama 4 semester, fasilitas penunjang pendidikan, hingga biaya penyusunan skripsi dan pengembangan diri, seperti dikutip dari laman resminya.

Syarat Beasiswa CIMB Niaga 2023

  1. Mahasiswa semester 5 jenjang S1 atau yang setara, dibuktikan dengan surat keterangan dari universitas yang akan diserahkan saat kandidat lolos tahap Leaderless Group Discussion
  2. Usia maksimal 22 tahun saat registrasi
  3. IPK 3,25 dari semester 1-4
  4. Diutamakan yang aktif dalam kegiatan organisasi dalam dan/atau luar kampus
  5. Diutamakan yang mahir berbahasa Inggris
  6. Diutamakan yang berprestasi akademik dan/atau nonakademik, dibuktikan dengan fotokopi sertifikat penghargaan
  7. Tidak sedang menerima beasiswa pihak lain yang menyediakan benefit sama saat diterima sebagai penerima beasiswa CIMB Niaga, dinyatakan dalam Surat Pernyataan resmi bertanda tangan mahasiswa bersangkutan dan pihak kemahasiswaan
  8. Mengisi semua informasi pendaftaran dengan benar dan melengkapi dokumen pendaftaran di bagian Informasi Data Diri
  9. Mengunggah formulir pendaftaran yang sudah diisi lengkap
  10. Unggah hasil scan Kartu Hasil Studi semester 4
  11. Mengikuti seluruh proses seleksi Program Beasiswa CIMB Niaga 2023, mulai dari pendaftaran, document screening, aptitude test, leaderless group discussion, wawancara, sampai inagurasi

Jadwal Beasiswa CIMB Niaga 2023

  • Registrasi online: sampai 5 September 2023
  • Pre-screening dokumen: 7-9 September 2023
  • Tes Aptitude: 12-15 September 2023
  • Leaderless Group Discussion: 21-29 September 2023
  • Periode interview: 5-18 Oktober 2023
  • Pengumuman penerima beasiswa: 25 Oktober 2023
  • Penganugerahan penerima beasiswa: 31 Oktober 2023

Pendaftaran Beasiswa CIMB Niaga dibuka secara daring di link kejarmimpi.id/beasiswacimbniaga. Semoga berhasil !!!

Pendaftaran Beasiswa Microcredential IPTE Diperpanjang, Yuk Segera Daftar!

Jakarta – yayasan nurul huda islami kranggan — Kabar baik! Pendaftaran beasiswa Microcredential: Innovative Pedagogy for Teaching English (IPTE) tahun ini diperpanjang hingga 20 Agustus 2023. Beasiswa ini memberi kesempatan bagi guru bahasa Inggris SD mendapat pelatihan dari The Ohio State University, Amerika Serikat.
Melansir situs GTK Kemdikbud, Beasiswa Microcredential IPTE 2023 ini disediakan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan bekerjasama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Harapannya, beasiswa ini dapat mempersiapkan guru profesional masa depan.

Jenis beasiswa Microcredential ini termasuk non gelar. Nantinya pelatihan akan dilakukan secara daring oleh Buckeye Language Education Resource (BuckLER) Center, Ohio State University, Amerika Serikat.

Syarat Umum Beasiswa Microcredential IPTE 2023

  • WNI
  • Guru ASN atau tetap di yayasan
  • Mempunyai Nomor Unik Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (NUPTK)
  • Telah mengajar/membimbing/bertugas minimal dua tahun berturut-turut di SD (dibuktikan surat tugas)
  • Minimal lulusan S1/D4
  • Tidak sedang menerima beasiswa degree/non degree dari pihak lain
  • Mempunyai kemampuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
  • Mempunyai jaringan internet yang memadai
  • Melampirkan surat rekomendasi dari atasan
  • Melampirkan surat pernyataan pernah/sedang mengajar bahasa Inggris
  • Melampirkan profil diri pada formulir pendaftaran
  • Melampirkan surat keterangan sehat

Syarat Khusus Beasiswa Microcredential IPTE 2023

Jenis-jenis Beasiswa di ITB untuk Mahasiswa Baru, Apa Saja?

Jakarta – https://www.pantiasuhan-hidayah.org/ — Institut Teknologi Bandung (ITB) menyediakan berbagai jenis beasiswa bagi mahasiswa baru tahun akademik 2023/2024. Hal ini disampaikan langsung oleh Direktur Keuangan ITB, Anas Ma’ruf dan Kepala Subdirektorat Beasiswa ITB, Nenden Rina Ratnakomala.


Nenden menyampaikan bahwa ada beberapa jenis beasiswa yang bisa dicoba mahasiswa baru seperti Beasiswa UKT, Beasiswa Bantuan Biaya Hidup, dan Beasiswa Bantuan Tugas Akhir (TA). Beasiswa-beasiswa tersebut bersumber dari ITB, dana masyarakat, dan pemerintah pusat maupun daerah.

“Harapannya tidak ada mahasiswa yang terkendala dalam kegiatan akademik maupun pengembangan diri karena hambatan biaya,” ujar Nenden, dikutip dari laman ITB, Selasa (15/8/2023).

Adapun sistem pembayaran kuliah di ITB tahun ini adalah Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan Biaya Penyelenggaraan Pendidikan (BPP). Anas mengatakan bahwa UKT memiliki besaran yang berbeda tergantung kategori dan jalur penerimaan mahasiswa.

Biaya Kuliah ITB 2023

Mengutip laman Admission ITB, semua mahasiswa baik yang lolos jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri masing-masing membayar UKT. Khusus untuk jalur SM ITB, mahasiswa akan dikenakan Iuran Pengembangan Institusi (IPI).

Jalur SNBP

  • UKT 1: Rp 0
  • UKT 2: Rp 1 juta
  • UKT 3: Rp 5 juta
  • UKT 4: Rp 8,75 juta
  • UKT 5: Rp 12,5 juta

Sementara untuk besaran UKT Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB jalur SNBP yakni:

  • UKT 1: Rp 0
  • UKT 2: Rp 1 juta
  • UKT 3: Rp 8 juta
  • UKT 4: Rp 14 juta
  • UKT 5: Rp 20 juta

Jalur SNBT

  • UKT 1: Rp 0
  • UKT 2: Rp 1 juta
  • UKT 3: Rp 5 juta
  • UKT 4: Rp 8,75 juta
  • UKT 5: Rp 12,5 juta

Sementara untuk besaran UKT Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB jalur SNBP yakni:

  • UKT 1: Rp 0
  • UKT 2: Rp 1 juta
  • UKT 3: Rp 8 juta
  • UKT 4: Rp 14,75 juta
  • UKT 5: Rp 20 juta

Jalur Mandiri

a. FMIPA

  • UKT 5: Rp 12,5 juta
  • UKT 4: tidak tersedia
  • IPI: minimum Rp 25 juta

b. FITB (kecuali Meteorologi dan Oseanografi)

  • UKT 5: Rp 25 juta
  • UKT 4: Rp 20 juta
  • IPI: minimum Rp 25 juta

c. Meteorologi dan Oseanografi FITB

  • UKT 5: Rp 12,5 juta
  • UKT 4: tidak tersedia
  • IPI: minimum Rp 25 juta

d. SBM

  • UKT 5: Rp 25 juta
  • UKT 4: Rp 20 juta
  • IPI: minimum Rp 40 juta

e. Fakultas lainnya

  • UKT 5: Rp 25 juta
  • UKT 4: Rp 20 juta
  • IPI: minimum Rp 25 juta

Beasiswa Pelaku Budaya 2023 Dibuka, Cek Syarat Daftar di Sini

Jakarta – https://www.pantiasuhan-hidayah.org/ — Kemdikbud kembali membuka Beasiswa Pelaku Budaya Program Non Gelar Tahun 2023.


Beasiswa Pelaku Budaya adalah beasiswa keikutsertaan dalam program pendidikan untuk peningkatan pengetahuan kapasitas bidang kebudayaan bagi pelaku budaya yang bersifat nongelar. Pendaftar bersifat perseorangan yang bergiat, bekerja, dan/atau berkarya dalam bidang yang berkaitan dengan objek pemajuan kebudayaan.

Beasiswa akan diberikan paling 1-4 bulan yang berisi peningkatan kapasitas bidang kebudayaan seperti pelatihan, kursus, atau bimbingan teknis oleh institusi/lembaga kebudayaan atau lembaga pendidikan, serta magang dan residensi.

Pendaftar bisa memilih dua kategori, yaitu kategori dalam negeri atau kategori luar negeri. Tertarik mendaftar Beasiswa Pelaku Budaya Non Gelar 2023? melansir dari situs resminya, berikut syarat Beasiswa Pelaku Budaya Non Gelar 2023.

Peminat bisa mendaftarkan langsung melalui https://danaindonesiana.kemdikbud.go.id/ hingga 15 November 2023.

Syarat Umum Beasiswa Pelaku Budaya Non Gelar 2023

a. Penerima Beasiswa Merupakan Warga Negara Indonesia (WNI)
b. Memiliki perhatian dan komitmen terhadap pemajuan kebudayaan yang dibuktikan dengan rekam jejak pengalaman, aktifitas, dan/atau portofolio
c. Tidak sedang/akan menerima pendanaan untuk komponen pembiayaan yang sama dari pihak lain
d. Tidak pernah terlibat dalam kegiatan yang mengandung unsur SARA, bertentangan dengan Pancasila, maupun kegiatan lainnya yang bertentangan dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat dan peraturan yang berlaku

Syarat Khusus Pendaftar ASN Beasiswa Pelaku Budaya Non Gelar 2023

a. Berusia maksimal 50 (lima puluh) tahun
b. Memiliki masa kerja minimal 5 (lima) tahun
c. Memegang jabatan sebagai tenaga administrasi dan/atau fungsional dengan kelas jabatan minimal grade 6 (enam) yang dibuktikan dengan surat keputusan terkait jabatan terakhir

d. Berlatar belakang pendidikan formal minimal setara dengan jenjang D3 (diploma tiga) atau D4 (sarjana terapan)
e. Tidak sedang menjalani ikatan dinas
f. Tidak sedang menjalani hukuman disiplin pegawai

Informasi Beasiswa Indonesia Maju University of Queensland Australia

Jakarta – https://www.pantiasuhan-hidayah.org/ — Bagi mahasiswa Indonesia, Australia senantiasa menjadi salah satu negara tujuan studi paling populer setiap tahunnya. Selain lokasi yang relatif dekat dari Indonesia, kualitas pendidikan kelas dunia yang ditawarkan oleh berbagai universitas di Australia serta lingkungan yang aman dan multikultural, membuat banyak pelajar Indonesia terus menjatuhkan pilihan untuk melanjutkan pendidikan di Negeri Kangguru ini.

Berbicara tentang kualitas pendidikan, salah satu universitas terkemuka Australia yang bisa menjadi pilihan adalah The University of Queensland (UQ) yang berlokasi di Brisbane, ibukota negara bagian Queensland, Australia. Berdasarkan daftar perguruan tinggi terbaik dunia yang dirilis oleh QS 2023, The University of Queensland berhasil menduduki peringkat 50 dunia dan peringkat 5 di seluruh Australia.

Tertarik untuk lebih tahu lebih lanjut tentang The University of Queensland? Simak berbagai informasi lengkapnya di bawah ini.

Fun Fact tentang The University of Queensland

The University of Queensland (UQ) adalah salah satu universitas tertua di Australia yang sudah berdiri sejak tahun 1909. Sebagai salah satu universitas terbaik di dunia dan Australia, UQ juga merupakan salah satu dari tiga universitas di Australia yang menjadi anggota Universitas 21 (U21), yaitu salah satu asosiasi universitas global yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa UQ untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan pertukaran pelajar (student exchange) dan kegiatan kemahasiswaan lainnya di seluruh dunia. Sejauh ini, melalui asosiasi Universitas 21, mahasiswa UQ sudah berpartisipasi di kegiatan seperti Summer School Program di Mexico, Undergraduate Research Conference di Jepang, dan program The Social Entrepreneurship di Guatemala.

UQ memiliki tiga kampus utama (St. Lucia, Gatton, dan Herston) yang tersebar di sekitar Brisbane, kota ketiga terbesar di Australia setelah Sydney dan Melbourne. Kampus UQ juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas off-campus untuk mendukung proses pembelajaran di UQ, seperti marine research station, mineral research center, veterinary and agricultural science teaching and research center, social science research dan masih banyak lagi. Selain itu, UQ juga memiliki lebih dari 200 klub dan komunitas mahasiswa, serta 11 residential colleges yang dibuka untuk mahasiswa dari Australia dan juga pelajar internasional lainnya dari seluruh penjuru dunia.

Di luar kegiatan akademik, mahasiswa UQ juga bisa menikmati berbagai aktivitas kebudayaan dengan melihat berbagai koleksi yang tersedia di banyak museum di lingkungan kampus, termasuk the UQ Art Museum di kampus St. Lucia, Museum of Medical History di kampus UQ Herston, dan Past Student Association Museum di kampus Gatton.

Jurusan di The University of Queensland

UQ membuka berbagai program studi untuk seluruh jenjang pendidikan, dari Sarjana, Master, hingga Doktoral untuk banyak bidang studi termasuk di antaranya :

  • Business, Economics and Law
  • Engineering, Architecture and information technology
  • Health and Behavioural Sciences
  • Humanities and Social Sciences
  • Medicine
  • Science

Tersedia kurang lebih 128 program studi di jenjang sarjana dan 172 program studi di jenjang pascasarjana.

Persyaratan Masuk The University of Queensland

Persyaratan masuk ke UQ dapat berbeda-beda tergantung dari program studi dan jenjang pendidikan yang dituju. Jenjang pendidikan yang tersedia di UQ dibedakan menjadi jenjang Undergraduate, Postgraduate Coursework, dan Higher Degree by Research.

Persyaratan masuk jenjang Sarjana (Undergraduate)

Secara umum, berikut adalah tahapan dan persyaratan masuk yang dibutuhkan untuk mendaftar program studi jenjang S1 di UQ :

Calon mahasiswa dapat memilih program studi di universitas yang sesuai dengan minat, bakat atau tujuan karier
Memenuhi persyaratan masuk yang sesuai dengan program studi tujuan antara lain :
Memiliki kualifikasi pendidikan minimal setara dengan Queensland Year 12
Memenuhi skor minimal untuk persyaratan masuk program studi
Memenuhi persyaratan subject pre-requisites atau mata pelajaran yang harus dipelajari di jenjang pendidikan sebelumnya sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan oleh program studi tujuan
Memenuhi skor minimal kemampuan bahasa Inggris dengan menunjukkan skor IELTS minimal 6.5 (dengan skor minimal 6.0 pada masing-masing sub-band) atau skor lainnya yang setara
Memenuhi syarat lainnya yang ditentukan oleh program studi tujuan
Memilih skema pendaftaran masuk (admissions schemes)
Memilih jalur pendaftaran masuk (pathway options) yang tersedia
Memilih sumber pembiayaan yang tersedia
Melihat kelayakan pembebasan dari kewajiban untuk mempelajari mata kuliah tertentu di UQ dengan melihat unit studi atau mata kuliah yang dipelajari di jenjang pendidikan sebelumnya (credit eligibility)
Memasukkan berkas ke dalam portal pendaftaran akademik

Persyaratan masuk jenjang Master by Coursework (Postgraduate Coursework)

Secara umum, berikut adalah tahapan dan persyaratan masuk yang dibutuhkan untuk mendaftar program studi jenjang Postgraduate Coursework di UQ :

Calon mahasiswa dapat memilih program studi di universitas yang sesuai dengan minat, bakat atau tujuan karier
Memenuhi persyaratan masuk yang sesuai dengan program studi tujuan antara lain :
Memenuhi persyaratan minimal kualifikasi atau pengalaman kerja sesuai dengan program studi tujuan
Memenuhi Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 4 (dari skala 7) atau yang setara
Memenuhi skor minimal kemampuan bahasa Inggris. Rata-rata program studi Postgraduate Coursework di UQ mensyaratkan skor IELTS minimal 6.5 (skor minimal 6.0 pada masing-masing sub-band) atau skor lainnya yang setara
Memilih jalur pendaftaran masuk (pathway options) yang tersedia
Memilih sumber pembiayaan yang tersedia
Melihat kelayakan pembebasan dari kewajiban untuk mempelajari mata kuliah tertentu di UQ dengan melihat unit studi atau mata kuliah yang dipelajari di jenjang pendidikan sebelumnya (credit eligibility)
Memasukkan berkas ke dalam portal pendaftaran akademik

Persyaratan masuk jenjang Master by Research, Doctoral and Professional Doctorate (Higher Degree By Research)

Secara umum, berikut adalah tahapan dan persyaratan masuk yang dibutuhkan untuk mendaftar program studi jenjang Higher Degree by Research (HDR) di UQ :

Calon mahasiswa dapat mencari informasi tentang beasiswa yang bisa digunakan untuk program studi HDR
Mencari dan menghubungi supervisor di UQ yang sesuai dengan minat penelitian
Mempersiapkan dokumen yang dibutuhkan sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan oleh program studi tujuan
Memasukkan berkas pendaftaran ke dalam portal pendaftaran akademik

Tertarik kuliah di The University of Queensland dan ingin berkonsultasi lebih lebih lanjut dengan konsultan expert? Schoters bisa bantu kamu mulai dari persiapan memilih jurusan, beasiswa, persiapan dokumen, hingga interview. Silakan klik tombol “Konsultasi Kuliah di Luar Negeri” di bawah ini dan kamu bisa bebas tanya apapun

Beasiswa di The University of Queensland

Kendala biaya juga tidak perlu menjadi halangan untuk melanjutkan pendidikan tinggi di The University of Queensland karena terdapat banyak program beasiswa yang dapat dicoba oleh calon mahasiswa yang ingin belajar di UQ. Berikut adalah beberapa program beasiswa yang dapat diikuti di UQ.

Australia Awards Scholarship

Australia Awards Scholarship (AAS) adalah program beasiswa yang dibuka setiap tahunnya oleh Pemerintah Australia kepada pelajar internasional, termasuk dari Indonesia, yang tertarik untuk belajar di jenjang pascasarjana baik Master by Coursework, Master by Research and Doctoral di Australia, termasuk The University of Queensland. Beasiswa ini mencakup beberapa hal sebagai berikut :

Biaya pelatihan pra-keberangkatan sebelum studi ke Australia dan biaya pelatihan sebelum memulai studi di Australia
Uang saku selama menjalani pelatihan pra-keberangkatan di Indonesia
Biaya penerbangan dari dan menuju Australia
Biaya pengurusan visa ke Australia
Biaya asuransi kesehatan mahasiswa internasional di Australia
Tunjangan kedatangan ketika tiba di Australia
Uang saku selama berada di Australia
Biaya kuliah selama di Australia
Biaya tambahan lainnya selama kuliah dan biaya studi lapangan (fieldwork) apabila dibutuhkan
Setiap tahunnya, AAS menentukan tema untuk area prioritas program studi yang bisa dipilih di bawah skema AAS termasuk tema utama beberapa tahun terakhir, Covid 19 Development Response Plan dengan area prioritas Health Security, Stability and Economic Recovery. Beasiswa ini biasanya dibuka pada bulan Februari–April setiap tahunnya.

Graduate School Scholarship (termasuk Research Training Program)

Program beasiswa Graduate School Scholarship adalah program beasiswa yang ditawarkan oleh Pemerintah Australia kepada pelajar internasional yang berminat mengambil program studi Postgraduate Research (HDR) di UQ. Beasiswa ini mencakup uang saku (living stipend) selama menjalani riset untuk program HDR di UQ. Beasiswa ini umumnya dibuka pada bulan Mei setiap tahunnya.

Untuk mendapatkan beasiswa ini, beberapa persyaratan yang harus dipenuhi antara lain :

Menghubungi profesor yang sesuai dengan minat penelitian dan setuju untuk mendukung riset yang akan dilakukan
Memenuhi persyaratan untuk mengikuti program PhD atau Master by Research di UQ

International High Achievers Scholarship

Program beasiswa International High Achievers Scholarship adalah program beasiswa yang dibuka oleh Pemerintah Australia untuk pelajar internasional dari beberapa negara termasuk Indonesia yang berminat melanjutkan pendidikan tinggi di jenjang pendidikan S1, S2 maupun S3 untuk hampir seluruh program studi di UQ.

Secara khusus, beasiswa ini diberikan kepada mahasiswa yang memenuhi persyaratan skor akademik yang telah ditentukan oleh universitas. Program beasiswa ini memiliki nilai berkisar sekitar AUD$10.000 yang diberikan dalam bentuk keringanan biaya kuliah dalam 2 (dua) semester awal.

Untuk mendapatkan beasiswa ini, mahasiswa harus memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut :

Memenuhi persyaratan skor akademik yang sudah ditentukan
Sudah diterima untuk belajar penuh waktu di UQ di program studi yang dapat diterima di bawah beasiswa ini
Memenuhi persyaratan bahasa Inggris dan persyaratan bahasa Inggris lainnya yang sudah ditentukan
Tidak sedang menerima beasiswa lain dari UQ atau menerima beasiswa penuh dari organisasi lainnya

Destination Australia Scholarship (International Students)

Program beasiswa Destination Australia Scholarship adalah program beasiswa yang dibuka untuk mahasiswa yang berminat melanjutkan pendidikan tinggi jenjang S1 (Undergraduate) di Kampus Gatton untuk bidang studi agricultural science, equine science, veterinary science, veterinary technology, dan wildlife science. Selain itu, program beasiswa ini juga dibuka untuk calon mahasiswa jenjang S2 (Postgraduate Coursework) untuk bidang studi agribusiness, agricultural science, dan animal science.

Selain persyaratan program studi, program beasiswa ini khususnya dibuka untuk calon mahasiswa yang tinggal di salah satu daerah regional di Australia. Beasiswa ini bernilai sebesar hingga AUD$ 15.000 per tahun.

UQ International Excellence Scholarship

Program beasiswa lainnya yang dibuka di UQ adalah program UQ International Excellence Scholarship yang dibuka untuk pelajar internasional yang ingin melanjutkan studi di tingkat S1 (Undergraduate) dan S2 (Postgraduate Coursework) untuk seluruh program studi yang ada di UQ.

Secara khusus, program beasiswa ini diberikan kepada calon mahasiswa yang berhasil mendapatkan hasil terbaik dalam ujian masuk UQ serta memiliki indeks prestasi kumulatif yang setara dengan GPA minimal 6.75 (dalam skala 7.00). Beasiswa ini sendiri diberikan dalam bentuk pengurangan biaya kuliah sebanyak 25% setiap semester.

Selain persyaratan umum di atas, beberapa persyaratan lainnya yang harus dipenuhi untuk mendapatkan beasiswa ini adalah sebagai berikut :

Sudah menerima unconditional offer untuk belajar penuh waktu di UQ
Sudah memenuhi persyaratan akademik dan persyaratan skor kemampuan bahasa Inggris yang telah ditetapkan
Bersedia untuk menempuh studi penuh waktu
Tidak sedang menerima beasiswa lainnya dari UQ atau menerima beasiswa penuh lain dari organisasi lainnya