Jakarta, panti asuhan hidayah — Anda mungkin berpikir untuk tidur lebih banyak di akhir pekan. Sayangnya, sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa keputusan untuk tidur ekstra di akhir pekan adalah pilihan yang salah.
Para peneliti dari King’s College London menemukan hubungan antara ‘social jetlag’ atau kurang tidur sepanjang minggu dan membayarnya dengan banyak tidur di akhir pekan dengan dampak negatif terhadap kesehatan.

Salah satu organ yang paling terdampak dari kebiasaan ‘social jetlag’ adalah usus.

Penelitian yang telah diterbitkan di European Journal of Nutrition ini melibatkan lebih dari 1.000 orang dewasa. Para peneliti menganalisis mikrobioma darah, feses, dan usus mereka.

Para peneliti membandingkan hasil analisis antara mereka yang mempertahankan jadwal tidur teratur dengan mereka yang tidak teratur.

Hasilnya, terlihat perbedaan yang cukup signifikan berkaitan dengan keadaan usus peserta. Bahkan, perbedaan durasi tidur selama 90 menit saja membuat mikrobioma usus pada dua kelompok peserta tampak berbeda.

“Ini adalah studi pertama yang menunjukkan bahwa perbedaan kecil berkaitan dengan waktu tidur sepanjang minggu sangat erat kaitannya dengan spesies bakteri usus yang muncul,” kata penulis senior dari School of Life Course & Population Sciences Wendy Hall dalam sebuah pernyataan, mengutip New York Post.

Para peneliti menemukan tiga dari enam mikroorganisme di usus orang yang jam tidurnya berantakan di akhir pekan tidak menguntungkan dari sisi kesehatan. Misalnya, bisa meningkatkan risiko obesitas, peradangan, hingga memicu masalah kardiovaskular.

Walau demikian, jam tidur berantakan kemungkinan bukan satu-satunya faktor penyebab mikroorganisme baru muncul di usus. Hall menyebut, hal ini kemungkinan berkaitan juga dengan perbedaan pola makan dan lainnya.

“Data kami menunjukkan bahwa faktor lain yang tak kasat mata mungkin juga terlibat,” katanya.

Atas dasar ini, penelitian lanjutan berkaitan dengan jam tidur ekstra di akhir pekan perlu dilakukan.

“Mempertahankan pola tidur yang teratur, tahu kapan harus tidur dan kapan harus bangun setiap harinya adalah gaya hidup yang bisa dilakukan siapa saja. Hal ini bahkan sangat baik untuk kesehatan usus,” kata Kepala Ilmuwan ZOE Sarah Berry. ZOE sendiri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan. Studi ini juga merupakan bagian dari ZOE Predict.

Studi sebelumnya juga menunjukkan bahwa terlalu banyak atau terlalu sedikit tidur memberi efek negatif bagi kesehatan. Tidur teratur lebih dari sembilan jam per malam meningkatkan risiko stroke.

Penelitian lain juga menyebut bahwa tidur siang terlalu lama berhubungan erat dengan tekanan darah tinggi, indeks massa tubuh, dan ukuran pinggang yang besar.